Gatot Nurmantyo Ziarah ke Makam Soeharto
Pada hari Selasa, tanggal 19 September 2017
kemarin, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo melakukan ziarah ke makam salah
satu tokoh bersejarah Indonesia yaitu Presiden ke-2 RI Soeharto. Gatot
Nurmantyo berziarah di makam Soeharto di Astana Giri Bangun, Karanganyar, Jawa
Tengah dengan mengenakan seragam TNI. Dalam sebuah wawancara Gatot Nurmantyo menjelaskan kepada awak media bahwa apa yang dilakukannya saat itu (berziarah
ke makam Soeharto) merupakan salah satu wiujud bahwa TNI tidak melupakan
sejarah yang menyelimuti Indonesia. Seperti yang di ketahui bahwa Almarhum
Seoharto adalah seorang Jenderal besar. Tentu saja ziarah yang dilakoni oleh
TNI ini bukan tanpa alasan. Sebagai TNI di masa yang modern ini maka tidak boleh
melupakan sejarah TNI di masa perjuangan dahulu.
Baca juga info : kursus bahasa arab al azhar
pare
Gatot Nurmantyo juga mengungkapkan bahwa ziarah melalui
doa itu adalah salah satu bentuk dari rasa hormatnya kepada para pemimpin
bangsa terdahulu. Dalam hal ini presiden ke 2 Indonesia, Soeharto. Selain itu Gatot
Nurmantyo juga menyampaikan bahwa Soeharto adalah sosok pemimpin yang patut
untuk di teladani. Apalagi perihal langkah- langkah beliau yang di mulai dari
perjuangan yang cukup panjang hingga pada akhirnya bisa menjadi presiden
Indonesia. Gatot Nurmantyo menambahkan bahwa sosok Soeharto adalah teladan dan
panutan yang baik bagi para prajurit TNI. Gatot juga menghimbau agar menjadikan
langkah perjuangan Soeharto sebagai motivasi para TNI saat ini untuk terus
melanjutkan perjuangan para pahlawan terdahulu dengan melindungi Indonesiasebaik mungkin.
Baca juga info : kursus
bahasa arab
Usai berziarah, Gatot Nurmantyo ditanya oleh
wartawan mengenai adanya pemutaran film G30S PKI di berbagai wilayah di
Indoensia.Selanjutnya Gatot Nurmantyo menjawab bahwa sebenarnya tujuan
pemutaran film G30S PKI itu bukan untuk mendiskreditkan mengenai siapa yang
bersalah, akan tetapi ini bertujuan agar masyarakat dan generasi muda Indonesia
mengetahui bahwa sebenarnya negara Indonesia pernah memiliki masa kelam dalam
sejarah yang harus dijadikan pelajaran agar Indonesia lebih baik lagi di masa
depan dan menghindari masa kelam itu untuk terjadi kembali di masa yang akan
datang di Indonesia. Gatot Nurmantyo berharap agar masyarakat tidak mudah
terprovokasi yang pada akhirnya hanya akan memecah belah keutuhan NKRI.
Baca juga info : info kursus bahasa arab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar